Kata - kata inspiratif :

Di Indonesia tanaman tebu sering kita jumpai,,,,bahkan tebu dapat di olah menjadi gula,..namun masih banyak yang membuang limbah tebu yang memiliki kegunaan yang sangat baik.salah satunya adalah surfaktan. dan ternyata ampas tebu memiliki kandungan air,gula, dan serat yang cukup banyak. tanaman tebu umumnya menghasilkan 24-36% bagase tergantung pada kondisi dan jenisnya. Bagase mengandung air 48-52% (rata-rata 50%), gula 2,5-6% (rata-rata 3,3%), dan serat 44-48% (rata-rata 47,7%). Nah teman-teman yukh kita baca gimana seah prosesnya ampas tebu bisa jadi surfaktan....

Surfaktan adalah zat seperti detergen yang ditambahkan pada cairan untuk meningkatkan sifat penyebaran atau pembasahan dengan menurunkan tegangan permukaan cairan khususnya air. Surfaktan mempunyai struktur molekul yang terdiri dari gugus hydrophobic dan hydrophilic. Gugus hydrophobic merupakan gugus yang sedikit tertarik/menolak molekul air sedangkan gugus hydrophilic tertarik kuat pada molekul air. struktur hydrophobic disebut juga dengan struktur amphiphatic. Adanya kedua gugus ini mengakibatkan penurunan tegangan muka di permukaan cairan.

Surfaktan banyak digunakan dalam industri antara lain sebagai emulsifier, corrosion inhibition, defoaming, detergency, emuliency, dan hair conditioning. Oleh karena itu, perlu di kembangkan cara pembuatan surfaktan dengan pertimbangan bahan baku yang tersedia dalam jumlah yang cukup banyak dan merupakan limbah yang tidak mempunyai nilai jual yang tinggi. Penelitian ini mencoba memanfaatkan limbah pertanian seperti ampas tebu yang saat ini kurang dimanfaatkan sehingga bernilai jual lebih tinggi. Selain itu, dengan memanfaatkan limbah (ampas tebu) sebagai bahan baku, maka dapat pula membantu mengurangi tingkat pencemaran lingkungan. Ampas tebu dapat digunakan sebagai bahan untuk pembuatan surfaktan karena memiliki kandungan lignin yang cukup tinggi yaitu sekitar 19,6 %.

Komposisi lignin pada berbagai zat

Material

Klason lignin %

Softwoods

26-28,8

Hardwoods

22

Nonwood fibers

-

Bagasse

19,6

Bamboo

22,2

Wheat straw

17,0

Kenaf

10,9

Sorghum

7,9

Pulp

-

Pine kraft

4,8

Birch kraft

5,0

Spruce kraft

2,8

Birch acid sulfite

3,2

Birch bisulfite

4,0

Lignin merupakan senyawa polimer yang terdapat pada dinding sel tanaman berkayu. Adanya lignin menyebabkan dinding sel tanaman menjadi keras.

Pembentukan surfaktan (lignosulfonat) terjadi melalui reaksi sulfonasi molekul lignin dengan bisulfite.

HSO3- + lignin OH → lignin-SO3- + H2O

Mekanisme terbentuknya lignosulfonate ini terjadi melalui dua reaksi, yaitu hidrolisis dan sulfonasi. Hidrolisis merupakan reaksi pemecahan molekul lignin/lignosulfonat (polimer) menjadi molekul yang lebih kecil. Dengan adanya pemecahan ini maka lignosulfonat dapat larut dalam air. sulfonasi merupakan reaksi antara ion bisulfite dengan molekul lignin. Gugus sulfonate pada lignosulfonate merupakan gugus hydrophilic sehingga menyebabkan lignosulfonate mempunyai struktur amphipatic (surfaktan).

Reaksi yang terjadi pada proses sulfonasi lignin ini termasuk reaksi ireversibel dan bersifat endotermis. Suhu dan pH merupakan faktor yang paling berpengaruh pada reaksi pembentukan lignosulfonate. Semakin tinggi tingkat keasamannya (pH rendah) maka laju hidrolisis akan semakin meningkat dan semakin tinggi temperatur, laju reaksi juga akan semakin besar.

wah semoga dapat menambah wawasan kita ya....=_=

No comments:

Post a Comment