Kata - kata inspiratif :
A. ADSORPSI
Adsorpsi adalah merupakan suatu proses yang terjadi ketika suatu fluida (cairan maupun gas) terikat pada padatan dan akhirnya membentuk suatu lapisan tipis pada permukaan tersebut. Contohnya: pembersihan air dengan karbon aktif, dll

(Robert, 1981)
 
Dalam adsorpsi digunakan istilah adsorbat dan adsorban, dimana adsorbat adalah substansi yang terjerap atau substansi yang akan dipisahkan dari pelarutnya, sedangkan adsorban adalah merupakan suatu media penyerap yang dalam hal ini berupa senyawa karbon (Webar, 1972).
Adsorpsi banyak dijumpai dalam keidupan sehari-hari. Adapun contoh dan peristiwa adsorpsi seperti pada penjernihan air, pemulihan gula, kromatografi, dan dalam bentuk kosmetik, seperti ammonium klorida yang digunakan untuk bahan deodorant yang berfungsi mengadsorpsi protein dalam keringat sehingga menghambat produk dari kelenjar keringat.
(Underwood, 1994)
Ditinjau dari bahan yang teradsorpsi dan bahan pengadsorben adalah dua fasa yang berbeda, oleh sebab itu dalam peristiwa adsorbsi, materi teradsorpsi hanya akan terkumpul dan menempel di permukaan adsorben.
Menurut prosesnya adsorpsi ada 2 macam:
Adsorpsi kimia
Adsorpsi kimia terjadi karena adanya reaksi antara molekul-molekul adsorbat dengan adsorben, dimana terbentuk ikatan kovalen dengan ion. Adsorbsi ini bersifat tidak reversible dan hanya membentuk lapisan (monolayer). Umumnya terjadi pada temperatur tinggi, sehingga panas adsorpsi tinggi. Adsorpsi ini terjadi dengan pembentukan senyawa kimia, hingga ikatannya lebih kuat. Contoh : adsorpsi O2 pada Hg, HCl, Pt, C.
(Sukardjo, 1997)
Adsorpsi fisika
Adsorpsi fisika terjadi apabila gaya intermolekuler lebih besar dari gaya tarik antar molekul atau gaya tarik menarik yang relative lemah antara adsorbat dengan permukaan adsorben. Gaya ini disebut gaya Van Der Waals, sehingga adsorbat dapat bergerak dari satu bagian permukaan ke bagian permukaan lain dari adsorben. Panas adsorpsi rendah, berlangsung cepat, dan kesetimbangan adsorpsi bersifat reversible (dapat bereaksi balik), dan dapat membentuk lapisan jamak (multilayer). Contoh : adsorpsi gas pada choncosl.
(Sukardjo, 1997)
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Adsorpsi:
a. Adsorben
Tiap jenis adsorben punya karakteristik tersendiri, artinya sifat dasar dari adsorben yang berperan penting.
b. Adsorbat
Dapat berupa zat padat elektrolit maupun non-elektrolit. Untuk zat elektrolit adsorpsinya besar,karena mudah mengion, sehingga antara molekul-molekulnya saling tarik menarik, untuk zat non-elektrolit adsorpsinya sangat kecil.
c. Konsentrasi
Makin tinggi konsentrasi larutan, kontak antara adsorben dan adsorbat akan makin besar, sehingga adsorpsinya juga makin besar.
d. Luas Permukaan
Semakin luas permukaan adsorben, gaya adsorpsi akan besar sebab kemungkinan zat untuk diadsorpsi juga makin luas. Jadi, semakin halus suatu adsorben, maka adsorpsinya makin besar.
e. Temperatur
Temperatur tinggi, molekul adsorbat bergerak cepat, sehingga kemungkinan menangkap atau mengadsorpsi molekul-molekul semakin sulit.
(Alberty, 1987)
Mekanisme Adsorpsi Proses adsorpsi dapat digambarkan sebagai proses dimana molekul meninggalkan larutan dan menempel pada permukaan zat adsorben akibat kimia dan fisika.
Kriteria adsorben yang baik :
1. Adsorben-adsorben digunakan biasanya dalam wujud butir berbentuk bola, belakang dan depan, papan hias tembok, atau monolit-monolit dengan garis tengah yang hidrodinamik antara 05 dan 10 juta.
2. Harus mempunyai hambatan abrasi tinggi.
3. Kemantapan termal tinggi.
4. Diameter pori kecil, yang mengakibatkan luas permukaan yang diunjukkan yang lebih tinggi dan kapasitas permukaan tinggi karenanya untuk adsorbsi.
5. Adsorben-adsorben itu harus pula mempunyai suatu struktur pori yang terpisah jelas yang memungkinkan dengan cepat pengangkutan dari uap air yang berupa gas.


B. ABSORPSI
Absorpsi adalah proses pemisahan bahan dari suatu campuran gas dengan cara pengikatan bahan tersebut pada permukaan absorben cair yang diikuti dengan pelarutan. Kelarutan gas yang akan diserap dapat disebabkan hanya oleh gaya-gaya fisik (pada absorpsi fisik) atau selain gaya tersebut juga oleh ikatan kimia (pada absorpsi kimia). Komponen gas yang dapat mengadakan ikatan kimia akan dilarutkan lebih dahulu dan juga dengan kecepatan yang lebih tinggi. Karena itu absorpsi kimia mengungguli absorpsi fisik.
contohnya : absorpsi gas CO, H2S dengan laurtan; absorpsi asam dengan alkohol sedangkan adsorpsi
C. DESORPSI
Desorpsi adalah proses pelepasan kembali ion/molekul yang telah berikatan dengan gugus aktif pada adsorben.
Salah satu contohnya adalah larutan H2SO4 untuk mendesorpsi adsorbat pada adsorben karbon aktif.
 
Sumber:
Alberty, R.A., 1987, Physical Chemistry, 7th, John wiilley and Sons
Robert, 1981, Physical Chemistry, Academic Press, USA
Sukardjo, 1985, Kimia Anorganik, Bina Aksara, Jogjakarta
Underwood, 1986, Analisa Kimia Kuantitatif, Erlangga, Jakarta

No comments:

Post a Comment